Read More.. Blackdead619: Maret 2011

Template by:
Free Blog Templates

Rabu, 16 Maret 2011

असल मूल ANIMASI

Comic Strip yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak hal yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian, pemerintahan sampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga menampilkan gerakan tangan yang berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural gereja karya Giotto juga memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. Di Jepang orang menggunakan gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya Wayang Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapat urutan cerita tentang perjalan tiga babak Sidharta Gautama.

Namun seiring dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya menangkap gambar tapi juga berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan bergerak. Sejak mula gambar babi hutan di dinding gua Altamira-Spanyol Utara hingga perjalanan kematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk dikumpulkan sebagai bahan awal mula dari animasi.

Animasi, sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu Thaumatrope. Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.



Dua penemuan berikutnya semakin menolong mata manusia. Phenakistoscope, ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu berbentuk lingkaran dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes (1860), berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung.

Pengembangan kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa Edison serta para penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam membuat animasi. Animasi akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu. Bahkan Stuart Blackton, diberitakan telah membuat membuat film animasi pendek tahun 1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces”, dimana prosesnya dilakukan dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis, lalu difoto, dihapus untuk diganti modus geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang. Inilah film animasi pertama yang menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia.

Pada awal abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai menurun sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternatif media entertainment. Publik mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti pada animasi tanpa didalamnya terdapat story line dan pengembangan karakter. Apa yang terjadi pada saat itu merupakan kondisi dimana mulai terentang jarak antara film layar lebar dan animasi, kecuali beberapa karya misalnya Winsor McCay yang berjudul Gertie the Dinosaur, 1914. McCay telah memulai sebuah cerita yang mengalir dalam animasinya ditambah dengan beberapa efek yang mulai membuat daya tarik tersendiri. Hal ini juga mulai terlihat pada karya Otto Messmer, Felix the Cat.

“Plots? We never bothered with plots. They were just a series of gags strung together. And not very funny, I’m afraid.” – Dick Huemer, 1957
Pada era ini, cerita animasi masih banyak terpengaruh pola cerita klasik, mungkin masih terasa hingga saat ini. Tipikal ceritanya selalu dengan tokoh yang menjadi hero dan musuhnya. Industri animasi mulai kembali menanjak di Amerika manakala komersialiasi mulai merambah dunia tersebut. Cerita and strory line pun mulai beragam disesuaikan dengan demand publik. Industri-industri film raksasa mulai membuat standardisasi animasi yang laku di pasaran. Biaya produksi pun dapat ditekan dan tidak setinggi dulu. Akhirnya kartun mulai memasuki era manufaktur dipertengahan abad ke dua puluh.

WALT DISNEY


Animasi merupakan suatu seni untuk membuat dan menggerakkan sebuah objek, baik yang berbentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi dan dibuat menggunakan berbagai cara, misalnya menggunakan kertas, komputer dan lain sebagainya. Animasi saat ini telah menjadi industri besar yang memberikan dampak ekonomi dan sosial yang begitu besar bahkan cukup signifikan terhadap pendapatan sebuah negara.

Dari sinilah awal perkembangan dunia Animasi berawal dari kontribusi hasil karya seorang yang bernama walt disney yang lahir dengan nama walter alias disney, Walt lahir di Chicago, Illinois dengan orang tua bernama Elias Disney dan Flora Call. Pada 1906, mereka semua pindah ke sebuah peternakan dekat Marceline, Missouri, amerika serikat.

Walt bersekolah di Breton Grammar School dan lulus pada 1917, Walt juga belajar di Chicago Art Institute. Pada Perang Dunia I, Walt berpartisipasi sebagai supir ambulans di umur 16 tahun. Walt mengaku lahir pada 1900 agar diikutsertakan. Walt terdaftar sebagai Pasukan Ambulans Palang Merah Amerika di Perancis sampai 1919.

Walt sejak kecil sudah memiliki hobi menggambar (sama dengan saya.... tapi nggak terkenal-terkenal.. hehehe), khususnya gambar kartun, mulai dari sketsa hingga kartun yang berwarna. Suatu saat berawal ketika walt remaja pergi kerumah pamannya untuk berkunjung, dan berjalan-jalan untuk mencari sesuatu di ladang pamannya, disana ditemukan banyak sekali tikus-tikus ladang yang berkeliaran disekitarnya. Melihat banyaknya tikus-tikus tersebut, suatu saat terinspirasi oleh tikus-tikus tersebut dan muncul keinginan untuk menuangkan imajinasinya tersebut kedalam bentuk kartun, maka dicobalah membuat sketsa kartun yang berasal dari objek tikus yang dilihatnya. Banyaknya imajinasi yang muncul membuatnya untuk melakukan proses pencarian bentuk, bagaimana menggambarkan komponen-komponen anggota tubuh tikus tersebut agar terlihat lucu, menarik dan tidak menjijikkan.


Dari proses tersebut maka lahirlah Mickey Mouse yang merupakan cikal bakal dari kartun animasi pertama yang pernah dibuat. Awal mula bentuk mickey masih sederhana seperti gambar disamping ini. Dengan beberapa ciri tikus yang dimanipulasi seperti bentuk telinga dibuat bulat, bentuk mata yang dibuat besar hampir sebesar wajahnya, dan bentuk tubuh yang kurus ditambah atribut celana pendek yang dibuat sederhana sehingga memudahkan untuk proses produksinya.


Seiring dengan kemajuan teknologi pula bentuk tersebut lama-kelamaan berevolusi menjadi bentuk yang lebih detail dan bervariasi pada pakaian yang dikenakan. Pada awalnya kartun yang di buat animasinya ini tanpa suara, hanya mengandalkan gerakan objeknya saja, namun teknologi semakin berkembang dan pada akhir era 60 an akhirnya film kartun dapat diisi dengan suara yang pembuatannya menggunakan sistem CGI (Komputer Graphics Imagery) pertama yang bisa dibilang pas-pasan dan sederhana pada masa itu dibanding dengan Imager Graphic yang ada sekarang ini.
Keberhasilan karakter Mickey Mouse dipasaran ini mengawali tumbuhnya industri animasi yang berskala lebih besar lagi, dan makin banyak karakter-karakter kartun yang bermunculan.
fenomena2_hujan_ikanPeristiwa ini terjadi di Departamento de Yoro, Honduras antara bulan Mei dan Juli 1998 lalu. Namun hingga kini, masyarakat setempat terus mengenang peristiwa langka itu dengan rutin menggelar perayaan yang dikenal dengan "Festival de la Lluvia de Peces" ( Festival Hujan Ikan). Dalam festival, seluruh warga berpesta pora dengan memasak berbagai macam menu dari ikan.

Sejumlah saksi yang mengalami fenomena menakjubkan itu menuturkan, hujan ikan itu diawali dengan awan gelap di langit. Kemudian diikuti oleh petir, guntur, angin kencang dan hujan lebat selama 2 sampai 3 jam. Setelah hujan berhenti, ratusan ikan hidup ditemukan di tanah. Orang-orang pun membawa pulang ikan-ikan itu untuk dimasak dan disantap.


Bukan hanya warga Honduras, warga kota Lajamanu Australia juga pernah dibuat heran dan bingung dengan jatuhnya ribuan ikan dari langit saat hujan badai melanda wilayah tersebut. Sebagian ikan-ikan yang jatuh dari langit itu dalam keadaan hidup. "Mula-mula kami mencium bau amis, lalu berjatuhanlah ikan-ikan itu dari langit," kata sejumlah warga.

Apakah hanya kedua kota itu saja yang pernah dilanda hujan misterius makhluk hidup? Ternyata tidak. Sejarah telah mencatat kejadian serupa di beberapa kota di sejumlah negara. Pada tahun 1864, misalnya, di Singapura juga pernah dilanda hujan ikan. Ikan-ikan itu berjatuhan dari langit di seluruh kota sehingga menyebabkan banyak kerusakan properti, bahkan tidak sedikit yang terluka akibat tertimpa binatang air bersisik itu.

Pada tahun 1900, hal serupa juga pernah terjadi di Rhode Island. Meski banyak teori dan spekulasi, bahkan diantaranya sudah diilustrasikan dalam bentuk Video (bisa dilihat di bagia n lain artikel ini), namun titik terang atau penjelasan konkrit yang mendukung fenomena ini belum terungkap hingga sekarang. Termasuk 'hujan kodok' yang melanda Prefektur Ishikawa Jepang tahun 2009 silam dan 'hujan ubur-ubur' yang jatuh dari langit Bath Inggris tahun 1894, hingga sekarang pun belum terjawab dengan gamblang.

Apa yang bisa menyebabkan fenomena alam misterius ini terjadi? Satu-satunya teori yang berkembang dalam masyarakat dan sedikit bisa menjelaskan peristiwa ini adalah adanya proses penguapan dalam volume besar. Penguapan dengan volume besar yang bisa jadi berupa tornado kecil, memungkinkan ikut terangkatnya ikan-ikan dari danau atau kolam ke langit. Lalu, setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, perlahan semua 'benda' yang ikut dalam perjalanan tornado itu akan jatuh, sesuai dengan berat benda yang terbawa.

Benda-benda yang paling berat akan jatuh terlebih dulu dan menjadi hujan di suatu daerah, sedangkan benda-benda lain yang lebih ringan tetap terbawa untuk selanjutnya jatuh lagi di daerah lainnya begitu seterusnya. Inilah yang menyebabkan spesifikasi hujan 'benda air' itu di satu daerah dengan daerah yang lainnya berbeda. Meski demikian, tak semua orang meyakini teori ini, bahkan tidak sedikit diantaranya yang justru menganggap fenomena ini sebagai wabah atau kutukan. Lalu manakah teori yang benar? Walahuallam bishawa ..hanya Allah SWT yang tahu kebenaran jawabnya.**